Wijaya Kusuma
mekar satu kali dalam satu purnama
setelah itu gugur dalam kelopak pertama
Hilang, Lepas
Tapi aku tahu ada satu purnama
Dimana sekali lagi dia sebarkan aromanya
Tak perlu cemas manisku
Karna waktu adalah sahabatku
pada satu purnama itu aku akan menunggu
Untuk menanyakan keyakinanya
Bukan untuknya
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu